Menebar Kebahagiaan, Yayasan Alkarima Berbagi Takjil

Menebar Kebahagiaan, Yayasan Alkarima Berbagi Takjil

Pontianak – Pemandangan berbeda terlihat di traffic light Jalan Ahmad Yani Bundaran bambu runcing Kota Pontianak, Jumat (7/4) sore. Sekitar 10 guru dari Yayasan Alkarima Kalimantan Barat membagikan takjil kepada para pengguna jalan yang melintas di jalur protokol tersebut.
Tidak hanya para guru, ketua Yayasan Alkarima Kalimantan Barat, Muhammad Amri, SP juga turun ke jalan membagikan aneka makanan, kurma dan minuman kepada pengendara. Bahkan tak segan menerobos barisan kendaaran untuk membagikan takjil saat lampu merah menyala.
Amri mengatakan, Program Alkarima berbagi ini berkat kepercayaan orangtua siswa dari TKIT, SDIT, dan SMP Qur’an Alkarima untuk berdonasi dengan memilih kupon pahala yang di sediakan Yayasan. Sekitar 75 paket makanan dan minuman dibagikan secara gratis kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Ahmad Yani atau tepatnya di depan Bundaran Bambu Runcing Pontianak.


Menurut Amri, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan perintah Allah agar orang yang berpuasa dapat merasakan lapar dan dahaga seperti yang dirasakan orang-orang yang ekonominya tidak berkecukupan. Selain itu juga untuk menumbuhkan empati terhadap sesama.
“Terima kasih kami ucapkan kepada orangtua siswa TKIT, SDIT, dan SMP QUR’AN ALKARIMA yang telah berdonasi.
Kebersamaan harus kita jaga. Karena agama apapun tidak mengajarkan saling menyakiti,yang ada saling membantu. Cinta kasih terhadap sesama harus terus ditebarkan. jadi, Selama bulan puasa Yayasan Alkarima dengan program Alkarima Berbagi akan menebarkan kebahagian untuk masyarakat. Ada sedekah telur, Bagi paket untuk guru ngaji, dan bagi-bagi takjil yang kita laksanakan hari ini.” bebernya di sela-sela kegiatan.
Selain itu, ketua Panitia Ramadhan Alkarima Abdurrahman menambahkan, memberi makan atau takjil orang yang berpuasa adalah perbuatan yang sangat mulia dan ganjaran pahalanya sangat besar. Pahala memberi makan kepada orang yang berpuasa adalah sebesar pahala orang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberi makan itu.
“Sesuai dengan hadist yang di riwayatkan Ibnu Majah, “barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” Semangat inilah yang menjadi salah satu dasar dari program Alkarima Berbagi” tambahnya.


Sementara itu Tina, salah seorang pengendara sepeda motor, mengaku senang dan berterima kasih mendapat makanan dan minuman gratis untuk berbuka puasa.
“Terima kasih Alkarima. Saya mendukung kegiatan seperti ini, apalagi saat Ramadan, sangat bagus,” terangnya.

Yayasan Alkarima Kalimantan Barat Gelar Pawai Ta’aruf Ramadhan 1444H

Yayasan Alkarima Kalimantan Barat Gelar Pawai Ta’aruf Ramadhan 1444H

Kalbar – Yayasan Alkarima Kalimantan Barat merangkai beberapa program spesial selama bulan puasa, Ketua Yayasan Alkarima Kalimantan Barat, Muhammad Amri, S.P., menyampaikan program Tarhib Ramadhan dilaksanakan secara Live zoom meet di Madinah, akan disampaikan Pembina Yayasan Ustadz Dr. Didik M. Nur Haris, Lc., bersempena ibadah umrohnya dan membawa jama’ah umroh dari Alkarima.

“Tarhib Ramadhan insyaallah akan disampaikan malam ini Pukul 20.00 WIB oleh Ustadz Didik di Madinah (zoom meet) yang kebetulan sedang membawa jama’ah umroh,” ujar Amri saat ditanya wartawan di Gedung BLKK Alkarima Kubu Raya, Selasa (21/03).

Alkarima juga merangkum beberapa agenda sebelum dan sesudah saat menyambut ramadhan. “Ada Tarhib, Taujih Jama’i, Tarawih 1 Juz 1 malam bersama imam penghafal Al-Qur’an semua, Jalsah (jamuan makan malam setelah sholat tarawih,” kata Muhammad Amri. Selama bulan puasa Alkarima Berbagi juga akan menebarkan kebahagian untuk masyarakat. “Ada sedekah telur, Bagi paket untuk guru ngaji, dan bagi-bagi takjil juga,” tambahnya.

Lanjut, Amri mengatakan pagi Selasa (21/03) anak-anak dari TKIT dan SDIT Alkarima sedang melaksanakan Pawai Ta’aruf Ramadhan. “Semarak ramadhan dan bersenang hati menyambut bulan suci ini, jadi mengkondisikan anak-anak didik kami hatinya dipastikan senang dan bahagia menyambut puasa, pagi tadi sedang dilaksanakan pawai ta’aruf ramadhan,” tuturnya.

Lanjut, Amri mengajak wali santri dan masyarakat untuk meramaikan Masjid Alkarima Kubu Raya, melaksanakan sholat tarawih dengan 1 Juz 1 malam bersama Imam/guru-guru penghafal Quran. “Alhamdulillah Alkarima sekarang banyak guru-guru penghafal quran,” ujarnya.

Kemudian, Kata Amri., Alkarima menerima Ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf) bagi wali santri yang sekolah di Alkarima maupun terbuka bagi masyarakat umum. Didalam kesempatan itu, Amri mengatakan Yayasan Alkarima kedepannya tidak hanya bernaung di Pendidikan saja, namun program sosial untuk masyarakat nantinya akan digagas seiring berjalannya waktu.

“Saat ini Yayasan kami menaungi TKIT, SDIT dan SMP Quran Alkarima, Nah., SMA segera dirancang mohon doanya dari orang tua siswa dan masyarakat khususnya,” sambungnya.

Agenda FEBRUARI 2023 SDIT ALKARIMA

Agenda FEBRUARI 2023 SDIT ALKARIMA

AGENDA MARET 2023

?Yuk jadwal kegiatan di SDIT ALKARIMA ? selama Bulan Maret 2023.

?????????
silakan cek media sosial kami:
– Website : http://sditalkarima-kkr.sch.id/
– Facebook : https://www.facebook.com/sditalkarima…
– Instagram : https://www.instagram.com/sditalkarim…

Mari dukung Sekolah kami dengan klik SUBSCRIBE, LIKE & SHARE Sebarkan ilmu & dakwah selagi kita mampu melakukannya di dunia ini.
Berikan kami komentar, saran, dan kritik yang membangun dengan baik dan sopan.

Jazakallahu khair. Walhamdu lillahi rabbil ‘alamiin

download agenda bulan Maret SDIT ALKARIMA: AGENDA BULAN MARERT SDIT ALKARIMA

PERINGATAN ISRA MI’RAJ  MOMENTUM  SDIT ALKARIMA MENCETAK GENERASI SHOLAT SEPANJANG MASA

PERINGATAN ISRA MI’RAJ MOMENTUM SDIT ALKARIMA MENCETAK GENERASI SHOLAT SEPANJANG MASA

          Seperti tahun-tahun sebelumnya di penjuru dunia seluruh umat Islam memperingati peristiwa besar (Isra’ Mi’raj) dengan berbagai caranya. Seperti halnya di SDIT ALKARIMA Kubu Raya acara peringatan Isra’ Mi’raj 27 Rajab 1444 Hijiriyah juga diadakan.

        Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa besar saat Nabi Muhammad SAW memperoleh berbagai pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi dirinya, umatnya serta alam semesta. Pengertian Isra’ sendiri adalah perjalanan nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqso, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al-Aqso menuju Sidrotul Muntaha (langit ke tujuh).

         Bertempat di lapangan sekolah pada hari Jumat 17 Februari 2023 / 26 Rajab 1444 H acara peringatan isra’ mi’raj berlangsung dengan penuh hikmat dan antusiasme para peserta didik serta guru dan karyawan sekolah yang hadir. Acara diawali dengan penampilan nasyid nama-nama surah oleh peserta didik kelas 4C dilanjut dengan sambutan dari kepala sekolah, Ustadz Syabandi, S.Pd.I, M.Pd.

“Atas nama pribadi, saya menyambut baik dan mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini yang merupakan kerja tim PHBIN sekolah.   Salah satu hikmah dari kejadian Isra’ Mi’raj adalah turunnya perintah Ibadah sholat lima waktu sehari semalam yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim. Sholat adalah mi’rajnya hamba-hamba Allah dalam berdialog dan meminta kepada Allah SWT. Untuk itu jadikanlah sholat sebagai kebutuhan serta sholatlah dengan baik dan benar supaya terhindar dari perbuatan keji dan munkar”. Ucap Syabandi dalam sambutannya.

       Acara inti peringatan Isra’ Miraj kali ini pihak panitia menghadirkan pendongeng nasional kak Ega dari komunitas pendongeng Kalimantan Barat. Dalam dongengnya, kak Ega mendongengkan tentang perjalanan malam Rosullallah SAW saat isro’ mi’raj sehingga mendapatkan perintah Shalat. Serta hebatnya sholat Umar bin Adul Aziz. banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa isra mi’raj ini. Dengan acara peringatan tersebut, di harapkan peserta didik SDIT Alkarima menjadi generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga religius dalam menyebarkan kebaikan. Dan SDIT Alkarima Kubu Raya sebagai instansi pendidikan, akan konsisten dalam memfasilitasi seluruh kegiatan sekolah, guna untuk mencetak generasi robbani tangguh, berakhlak mulia yang mampu beradaptasi dengan Perkembangan teknologi & zaman.

Munaqosah Tahsin SDIT ALKARIMA

Munaqosah Tahsin SDIT ALKARIMA

Munaqosah Tahsin Al Quran Komitmen SDIT Alkarima Membangun Generasi Qurani

 

Kemampuan membaca Al-Quran dengan tartil menjadi salah satu kunci memahami dan mengamalkan Agama Islam secara kaffah. Membekali para siswa yang kelak akan menjadi penerus perjuangan islam dan penerus para pemimpin bangsa yang memiliki pemahaman dan pengamalan agama dengan baik sangat diperlukan, dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya.

Untuk mengevaluasi kemampuan membaca Al-Qur’an SDIT Alkarima Kubu Raya Kalimantan Barat mengadakan Munaqosah (Ujian) tahsin Al-Quran dengan metode Wafa.

“Membaca Al Quran merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Oleh karena itu membaca dan juga

mempelajari Al Quran hukumnya wajib bagi setiap muslim. Tidak hanya cukup dengan membacanya saja, kitab suci Al Quran tentu harus dipelajari. Setiap muslim diwajibkan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam kitab suci Al Quran. Di dalam mempelajari Al Quran pun tidak bisasembarangan. Ada ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam proses belajar Al Quran, di antaranya yaitu tahsin Quran, inilah diantara yang mendasari dilakukannya Munaqosah Tahsin Al-Qur’an selain dari untuk mengevaluasi bacaan peserta didik.” Kata ketua koordinator Al-Qur’an SDIT Alkarima kubu Raya, Elly.

Pada  Munaqosah yang diselenggarakan Senin, 30 Januari 2023  sebanyak 65 peserta didik mengikuti ujian dengan munaqis (penguji) sebanyak 3 orang.  Para munaqis (Penguji) terdiri dari para Hafidz dan Hafidzah  serta ahli Al-Quran. Para penguji ini  telah mendapatkan qualifikasi standar mutu pembelajaran tahsin dan tahfidz.

GERAKAN LITERASI ALKARIMA

GERAKAN LITERASI ALKARIMA

SDIT Alkarima Kubu Raya melaksanakan kegiatan Literasi yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Jumat agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Kegiatan ini di laksanakan pada setiap hari jumat yang melibatkan semua warga sekolah untuk berperan aktif di dalamnya dari Kepala sekolah, peserta didik, Guru, Tenaga Kependidikan maupun karyawan sekolah.

 

Setiap hari jumat, SDIT Alkarima Kubu Raya menyiapkan waktu khusus untuk seluruh warga sekolah dari Kepala sekolah,peserta didik, Guru, Tenaga Kependidikan maupun karyawan sekolah untuk membaca buku secara serentak yaitu dari pukul 09.15-09.45 WIB.

Indonesia masih menjadi negara berkembang yang ditandai dengan rendahnya tingkat literasi di masyarakat. Ada perbedaan dramatis antara negara berkembang dan negara maju, salah satunya negara maju memiliki tingkat melek huruf yang jauh lebih baik daripada negara berkembang. Upaya paling fektif untuk menigkatkan tingkat literasi adalah disekolah. Jadi Gerakan Literasi ini adalah Gerakan Membaca secara serentak merupakan salah satu diantara partisipasi SDIT Alkarima dalam meningkatkan kualitas tingkat literasi di Indonesia.

     

Manfaat Literasi

Belajar literasi tentu memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama di tengah gempuran informasi di era digital seperti saat ini. Berikut beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari belajar literasi:

  1. Memperkaya kosa kata.
  2. Memperluas wawasan dan pengetahuan.
  3. Membantu berpikir kritis untuk membantu dalam mengambil keputusan.
  4. Membuat otak bekerja lebih optimal.

  5. Mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari bacaan.
  6. Mengasah kemampuan menulis dan merangkai kata dengan lebih baik.
  7. Melatih konsentrasi dan fokus.
  8. Mengembangkan kemampuan verbal.
  9. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada di platform media terutama digital.
  10. Meningkatkan kreativitas dalam memilih dan menyusun kata.

 

HAPPY MABIT SDIT ALKARIMA KUBU RAYA

HAPPY MABIT SDIT ALKARIMA KUBU RAYA

Ada yang tahu ga sih apa itu MABIT….?

Pasti mikirnya Malam Bina Iman dan Taqwa, itu sih bukan definisi tapi makna dari singkatannya ya 🙂

Pengertian MABIT

Apa Itu MABIT? MABIT merupakan salah satu sarana tarbiyah untuk melembutkan hati, membina ruhiyah, membersihkan jiwa dan juga membiasakan fisik untuk beribadah.

Beribadah yang dimaksud di sini adalah shalat tahajud, dzikir, tafakkur dan tadabbur.

Adapun contoh program MABIT adalah shalat berjamaah, khatam al-Qur’an, sholat sunnah tahajud berjamaah, muhasabah, nonton film siroh nabi, doa bersama serta kajian “Adab kepada kedua Orang Tua”.

Melalui kegiatan ini siswa dididik dan dibina supaya menjadi lebih paham dan mengerti betapa pentingnya keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu, siswa diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual saja melainkan juga memiliki peran dan tanggung jawab kepada sesama manusia dan Allah SWT dengan baik.

MABIT di SDIT ALKARIMA Kubu Raya

  1. Kegiatan MABIT di sekolah kami mulai pkl 16.30 lanjut acara yang dinanti-nanti siswa yaitu fun games, kegiatan seru-seruan antara guru dan siswa nya nih, biasanya dipandu oleh Ustadz Ustadzah. Menjelang maghrib Shalat berjamaah lalu kumpul bersama membaca almasurat setelah itu makan bersama, lanjut shalat Isya berjamaah dan Materi MABIT. Untuk materi MABIT beragam disesuaikan dengan keadaan siswa misalnya tips menjelang PTS, akhlak dan sebagainya, didalam materi ini ada motivasi, tips/cara, dan muhasabah diri (renungan). Siapa sih pematerinya..? Pemateri nya kami datangkan dari luar yang biasanya sebagai trainer dengan pengalaman yang beragam sebagai pembicara.
  2. Malam hari ada kegiatan shalat Lail (Tahajud) berjamaah lanjut Shalat Subuh dan tadarus di ruang masing-masing lalu lanjut olahraga dan clean action. Next closing and go home.

Download kegiatan :JADWAL MABIT SEMESTER 2 SDIT Alkarima Kubu Raya

Manfaat Kegiatan MABIT Untuk Siswa

Ada banyak manfaat yang akan didapatkan siswa dari kegiatan MABIT. Apa sajakah manfaat tersebut?

1) Meningkatkan Iman dan Taqwa Para Siswa

Manfaat pertama dari kegiatan MABIT adalah untuk meningkatkan iman dan takwa para siswa.

Meskipun kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu yang singkat, biasanya hanya 1 malam saja tetapi bisa sangat berpengaruh pada keimanan dan ketakwaan siswa yang mengalami peningkatan.

Barakah dan ketenangan jiwa akan menyadarkan siswa yang mengikuti kegiatan ini menjadi sadar sehingga banyak berubah ke arah yang lebih positif.

2) Menjadi Lebih Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Mengikuti kegiatan MABIT yang diadakan oleh pihak sekolah, siswa akan terinspirasi dan termotivasi agar terbiasa untuk menjalankan shalat malam atau shalat lail.

Jadi, siswa tidak hanya melakukan shalat malam ketika mengikuti acara ini saja, tetapi setelah pulang ke rumah setiap malam akan melakukannya.

3) Menumbuhkan Muhasabah atau Introspeksi Diri

Kegiatan MABIT akan memberikan banyak manfaat bagi siswa, salah satunya bisa menumbuhkan muhasabah atau introspeksi diri.

Siswa bisa intropeksi diri mengenai perilaku dan tutur kata yang selama ini kurang baik.

Setelah itu, siswa akan termotivasi untuk memperbaiki diri sehingga bisa meningkatkan kualitas akhlaknya.

4) Berupaya untuk Menjadi Hamba yang Bertakwa

Setelah mengikuti kegiatan MABIT, siswa akan berupaya untuk menjadi hamba yang bertakwa.

Dimana siswa akan selalu taat menjalankan perintah Allah SWT dan mengerjakan amalan-amalan sunnah serta banyak berzikir dan berdoa. Selain itu, siswa juga akan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

5) Memiliki Kesempatan Melakukan Riyadhah

Manfaat berikutnya yaitu siswa memiliki kesempatan melakukan riyadhah atau latihan.

Pada saat mengikuti kegiatan ini siswa dilatih untuk menjalankan sholat lima waktu di awal waktu serta menjalankannya secara berjamaah di masjid.

Selain itu, siswa juga akan terlatih untuk mengerjakan sholat sunnah, tidak hanya saat acara berlangsung saja tetapi dilakukan pada hari-hari berikutnya.

6) Lebih Menghargai Waktu

Mengikuti acara MABIT, siswa juga akan dilatih untuk mengatur waktu dengan baik.

Ada waktu untuk beribadah kepada Allah SWT dan kapan waktunya untuk berbuat atau berperilaku untuk kepentingan dunia.

Dari sini nantinya siswa akan lebih menghargai waktu supaya lebih produktif.

OUTING CLASS SDIT ALKARIMA

OUTING CLASS SDIT ALKARIMA

Outing Class adalah salah satu metode pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru. Outing adalah akronim dari outbond trainingOutbond sendiri didefinisikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang baik di dalam (indoor) atau di luar (outdoor) dengan melakukan beberapa simulasi permainan (outbound games) yang dilakukan secara individu maupun berkelompok dengan tujuan mengisi waktu liburan atau refreshing. Selain itu outbound juga dapat meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kekompakan dalam team (team building) dan kebersamaan.

Outing class adalah salah satu metode pembelajaran dimana peserta didik belajar di luar kelas. Outing class ini biasanya rutin dilaksanakan. Misalnya saat materi pelajaran selesai dibahas, atau bisa juga setiap satu semester sekali. Outing class memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para peserta didik.

Hal inilah diantara yang menjadi dasar SDIT Alkarima mengadakan program Outing Class dari kelas 1 sampai 6.

Manfaat Outing Class

Kegiatan outing class ini mememiliki banyak manfaat bagi peserta didik. Manfaat outing class antara lain :
1. Dapat mengetahui seberapa kuat kemampuan peserta didik
2. Mengajarkan peserta didik untuk bisa  bersosialisasi
3. Mendorong peserta didik untuk aktif dalam kegiatan bermasyarakat
4. Memberikan pelajaran bagaimana menghargai pendapat dan perbedaan dari orang lain

Download :JADWAL OUTING CLASS SEMESTER 2 SDIT ALKARIMA KUBU RAYA

5. Mengajarkan cara memecahkan masalah secara berkelompok
6. Menumbuhkan kemampuan komunikasi yang baik dengan oranglain
7. Melatih kemandirian dan kepemimpinan dalam suatu kelompok
8. Melatih kreativitas peserta didik melalui permainan permainan yang ada saat outing
9. Mengembangkan karakter peserta didik
10. Memberdayakan kemampuan syaraf motorik peserta didik
11. Mengembangkan daya imajinasi peserta didik seperti saat game perang/paint ball karena mereka merasakan sensasi perang seperti video
12. Mengajarkan pada peserta didik utuk mencari jawaban atas masalah (problem solving) yang mereka hadapi saat bermain game-game outbound
13. Membuat peserta didik mampu lebih memahami materi yang sudah dipelajari di kelas.

BERTAHUN-TAHUN AKU MELAKUKANNYA

BERTAHUN-TAHUN AKU MELAKUKANNYA


Oleh Elly Trianti Soetomo, S.Pd

Saya terbiasa membuka pembelajaran dengan kegiatan yang sudah tercatat rapi dalam perangkat ajar. Mulai dari mengucapkan salam, bertanya kabar, mengabsen siswa, yel-yel, ASALAM (ada sampah langsung ambil), pemberian motivasi, nasehat, hingga apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Rasanya susunan kegiatan pembuka tersebut sudah sangat tepat dengan prosedur dan kerap saya lakukan karena sesuai dengan Standart Operating Procedur (SOP) dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Merasa telah tepat melakukan runutan pembukaan selama berahun-tahun mengajar, hingga tersadarkan dengan pertanyaan, “Apakah benar setiap mulai pembelajaran harus seperti itu?” Tidak banyak memang waktu yang saya alokasikan untuk membuka pelajaran, hanya berkisar sepuluh menit saja. Namun setelah dihitung, diakumulasikan selama bertahun-tahun mengajar, sepuluh menit itu telah menjadi ratusanribu waktu dan sayangnya saya lupa mengevaluasi keefektifan dan korelasinya.

Berbeda hal ketika bosan melanda atau saya berpacu dengan waktu untuk mencapai targetan hari itu, jujur terkadang beberapa kegiatan pembuka akhirnya mendapat catatan free memory. Kemudian mencoba mengingat hampir semua siswa hafal dengan setiap pertanyaan di awal pembelajaran. Apakah ini tanda bahwa anak-anak sudah bosan dengan cara kita membuka pembelajaran? Apakah saya memulai sesuatu tanpa makna? Padahal sepuluh menit pertama adalah indikator keberhasilan seorang guru dalam memberikan pembelajaran hingga akhir. Sepertinya saya harus mencoba cara lain dalam membuka pembelajaran agar sejak awal siswa memiliki antusiasme dalam belajar, dan itu bertahan hingga akhir serta mengalami pembelajaran bermakna juga mendalam, tidak sekedar ketertarikan sesaat pada saat pengkondisian melalui ice breaking yang belum tentu juga berkaitan dengan materi serta tujuan pembelajaran yang harus didapatkan oleh siswa.

Dipaksa untuk berpikir cara membuka pembelajaran, rasanya seperti tertampar dan tersadarkan akan sesuatu yang telah terlewatkan. Sebagai seorang pendidik, sejatinya kita harus cerdas, inovatif, dan kreatif dalam mengantarkan dan membangun inkuiri pemahaman serta transfer pembelajaran. Terlebih dengan kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum Merdeka, seorang guru haruslah memastikan setiap siswa merdeka menentukan tujuan pembelajaran yang ingin mereka capai. Ketertarikan siswa pada kegiatan pembuka tidak boleh temporal. Beberapa saat terpusat pada guru, untuk kemudian sibuk kembali dengan dunianya masing-masing.

Perhatian dan ketertarikan siswa untuk belajar harus dibangun sejak awal hingga akhir, bahkan memastikan setiap siswa mendapatkan haknya untuk memperoleh pembelajaran yang mendalam dan bermakna untuk kehidupan mereka. Kegiatan pembuka yang hanya sepuluh menit haruslah dapat memunculkan kesadaran atau keyakinan kepada setiap siswa, “Mengapa saya harus bersungguh-sungguh mempelajari materi ini?” Guru bukanlah penentu segalanya. Siswa harus dilibatkan berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran yang akan didapatkannya.

Ketika setiap siswa telah menemukan dan menentukan Big Why-nya sendiri, saya yakin pembelajaran akan jauh lebih efektif, menarik, dan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang mendalam serta bermakna. Pembelajaran pun akan jauh lebih menyenangkan dan tidak akan membuat siswa merasa bosan. Bahkan bisa jadi setiap siswa menolak untuk berhenti belajar. Ma Syaa Allah luar biasa apabila proses yang menyenangkan itu dapat diterapkan oleh setiap pendidik dan dirasakan oleh peserta didik. Memikirkannya saja saya sudah takjub luar biasa. Sulit? Mungkin jika dibayangkan akan terasa sulit. Karena saya sudah bertahun-tahun terbiasa melakukan hal yang selama ini dianggap tepat.  Namun berubah merupakan tantangan untuk memperbaiki wajah Pendidikan di negeri tercinta, Indonesia. Pertanyaannya adalah, Apakah kita mau menjadi tersebut? Atau kita akan tetap berada di zona nyaman dengan tetap melakukan hal yang sama dan tidak melakukan perubahan apa pun. Saya pribadi merasa tertantang dan akan berusaha melakukan perubahan. Wallahu’alam bi showab.

MARKET DAY SDIT ALKARIMA

MARKET DAY SDIT ALKARIMA

Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur, SDIT ALKARIMA KUBU RAYA Gelar Market Day setiap Pekan

Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membentuk watak, karakter, serta mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi masa depannya. Sebagai lembaga yang menjalankan proses pendidikan, diantara kegiatan yang dilakukan dalam rangka membentuk karakter dan mengembangkan potensi peserta didik SDIT Alkarima Kubu Raya mengadakan kegiatan Market Day setiap pekan pada hari jumat.

Dijelaskan oleh Kepala SDIT Alkarima Kubu Raya, Syabandi, kegiatan Market Day diselenggarakan sebagai bentuk aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Ada nilai religius, siswa dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil. Wujud sikap mandiri dan gotong royong, anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih, dan menjajakan barang dagangannya. Sekolah hanya memberi rambu-rambu bahwa yang dijual dalam bentuk jajanan makanan dan minuman yang sehat dan tidak mengandung banyak bahan pengawet dan penyedap rasa.

“Market Day ini salah satu program sekolah dan baru kali pertama dilaksanakan untuk mengenalkan jiwa enterpreneur kepada anak. Sebagai bekal anak-anak terjun ke masyarakat setelah lulus nanti. Memang sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menyalurkan kreativitasnya,” jelas Syabandi.

 

Sedangkan ketua tim Entrepreneur SDIT Alkarima Kubu Raya, Yuniar menjelaskan pula pemilihan menu makanan dan minuman serta konsep pemasaran dan manajemen usaha diserahkan semuanya kepada siswa. Anak-anak diberi keleluasaan menggunakan halaman sekolah sebagai lokasi tempat usaha mereka dalam kegiatan Market Day tersebut. Hanya saja sekolah membagi peserta didik dalam hal jualan makanan dan minuman.

“Dalam kegiatan ini tidak ada intervensi dari guru atau sekolah. Anak-anak sendiri yang berkreatifitas keinginannya seperti apa, hanya saja peserta didik sudah dijadwalkan  untuk berjualan makanan atau minuman,” tandasnya.