MODUL AJAR

MODUL AJAR

Modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar, berupa dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

Modul ajar serupa dengan RPP atau lesson plan yang memuat rencana pembelajaran di kelas. Namun, pada modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding RPP sehingga disebut RPP Plus.

Informasi mengenai Modul Pembelajaran dapat dilihat di sini.

SDIT ALKARIMA GELAR AJANG PENCARIAN BAKAT, AMB (Alkarima Mencari Bakat)

SDIT ALKARIMA GELAR AJANG PENCARIAN BAKAT, AMB (Alkarima Mencari Bakat)

Kubu Raya: dalam rangka mencari bakat-bakat peserta didik, SDIT Alkarima menggelar ajang pencarian bakat yang disebut AMB (Alkarima Mencari Bakat) Rabu-Sabtu (12-15/12/2023). KEpala SDIT Alkarima Kubu Raya, Syabandi mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu cara yang dilakuakan sekolah untuk menemukan bakat-bakat terpendam dari setiap peserta didik di SDIT Alkarima Kubu Raya.

“Ajang AMB ini merupakan salah satu ajang yang diselenggarakan sekolah untuk mencari atau menemukan bakat-bakat dari setiap peserta didik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Syabandi berharap dengan ajang pencarian bakat atau AMB ini nantinya sekolah akan menjadi lebih mudah untuk mencari duta-duta yang akan mewakili SDIT Alkarima dalam lomba kedepannya.

“Alhamdulillah, mudah-mudahan dengan ajang pencarian bakat ini kedepannya SDIT Alkarima akan lebih mudah untuk mencari duta-duta lomba yang akan mewakili sekolah dalam kegiatan lomba di luar,” Katanya.

Ajang pencarian bakat atau AMB kali ini terdiri dari 16 ajang lomba yang terdiri dari futsal, olimpiade sains dan matematika, catur, karate, silat, bulu tangkis, tenis meja, bercerita, gambar bercerita, membaca puisi, menyanyi solo, pantomim, Da’I cilik, renang, dan atletik yang digelar selama 4 hari Rabu-Sabtu, 12-15 Desember 2023.

SDIT Alkarima Gelar Karya Profil Pelajar Pancasila Tampilkan Kebhinekaan Global dalam Alkarima Expo 2023

SDIT Alkarima Gelar Karya Profil Pelajar Pancasila Tampilkan Kebhinekaan Global dalam Alkarima Expo 2023

Kubu Raya (10/11) — Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian dari proyek sinkronisasi merdeka pada kurikulum merdeka. Projek ini memiliki beberapa tahapan eksplorasi konsep, diskusi kritis, kontekstualisasi, aksi nyata dan gelar karya.

Gelar karya merupakan tahap terakhir dalam suatu tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. SDIT Alkarima Kubu Raya gelar ALKARIMA EXPO dengan tema tema Bhinneka Tunggal Ika (Bersatu dalam keberagaman karena berbeda itu rahmat), di Halaman Sekolah SDIT Alkarima Kubu Raya (9-10/10).

Kabid SD Dinas Pendidikan Kubu Raya Sunardi, mengapresiasi gelar karya P5 SDIT Alkarima kubu Raya yang sudah berkolaborasi dengan masyarakat, orang tua siswa dan sesuai dengan asas kebermanfaatan kepada lingkungan di sekitar sekolah.

Ia mengajak semua guru untuk mengubah mindset sehingga sejalan dan selaras dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, dan menggerakkan komunitas praktisi di sekolah serta berkolaborasi untuk kebahagian peserta didik guna menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.

“Saya mengapresiasi gelar karya P5 pada kali ini. Ini menjadi sebuah praktik baik yang luar biasa yang akan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kubu Raya khususnya di Indonesia karena mengubah mindset sehingga sejalan dan selaras dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, dan menggerakkan komunitas praktisi di sekolah serta berkolaborasi untuk kebahagian peserta didik guna menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.” imbuhnya
Syabandi selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa tujuan adanya Alkarima Expo ini adalah menumbuhkan kesadaran bagi peserta didik untuk melestarikan budaya luhur, identitas dan lokalitasnya, serta tetap mempunyai keterbukaan berinteraksi dengan budaya lain, hingga mampu menanamkan sikap toleransi yang tidak melanggar budaya leluhur yang dimiliki bangsa ini.

“Projek ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan apresiasi siswa terhadap melestarikan budaya luhur, identitas dan lokalitasnya, serta tetap mempunyai keterbukaan berinteraksi dengan budaya lain, hingga mampu menanamkan sikap toleransi yang tidak melanggar budaya leluhur yang dimiliki bangsa ini,” ujar Syabandi, kamis (9/10/2023).

Pada gelar karya ini dipamerkan berbagai kekhasan dari setiap provinsi yang ada di Indonesia seperti makanan, baju adat, rumah adat, tarian di setiap stand yang telah dibuat oleh setiap kelas hasil kerja siswa, berkolaborasi Bersama orang tua dan wali kelas.

Selain itu, ditengah-tengah acara dilaksanakan penyerahan hasil donasi palestina secara simbolis oleh pembina Yayasan Alkarima Kalimantan Barat Dr. Didik M Nur Haris, kepada Koordinator Wilayah KNRP Kalimantan Barat, Syabarruddin, sebesar 𝗥𝗽 𝟰𝟮.𝟲𝟯𝟰.𝟭𝟬𝟬,𝟬𝟬 𝗥𝘂𝗽𝗶𝗮𝗵.

Marketday On the Road SDIT Alkarima

Marketday On the Road SDIT Alkarima

Pontianak: Peserta didik SDIT Alkarima Kubu Raya mengadakan kegiatan ‘Marketday On The Road’ di area Car Free Day di Jl MT. Haryono Pontianak, Ahad (15/10/2023). Kepala SDIT Alkarima Kubu Raya, Syabandi mengatakan kegiatan ini adalah satu diantara cara untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship peserta didik.

“Karena salah satu brand sekolah kami adalah sekolah entrepreneur, maka kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program sekolah untuk mewujudkan dan menumbuhkan jiwa wirausaha atau entrepreneurship kepada peserta didik kami,” ungkapnya.

Sedangkan ketua tim Entrepreneur SDIT Alkarima, Yuniar bersyukur kegiatan ini dapat dilaksanakan 2 kali dalam bulan oktober ini.

“Alhamdulillah, kegiatan Marketday On The Road ini bisa kembali kami laksanakan kembali setelah 2 pekan lalu siswa kelas 5 kali ini giliran kelas 6.” katanya.

Kegiatan kali ini peserta didik yang berjualan di kegiatan Car Free Day dari siswa kelas 6. Mereka sangat antusias untuk menjajakan barang dagangannya. Kegiatan ini juga mendapat perhatian masyarakat yang ada di lokasi tersebut.

MEMBANGUN KARAKTER ANAK DI ERA 5.0

MEMBANGUN KARAKTER ANAK DI ERA 5.0

Oleh : Syabandi, S.Pd.I, M.Pd
Pada era Society 5.0 segala aspek kehidupan berkaitan dengan teknologi. Hal tersebut telah membuat manusia harus berpikir kritis serta mampu beradaptasi dan berinovasi. Memasuki era baru ini, diharapkan manusia bisa terus mengembangkan diri bersamaan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Berbeda saat awal kemerdekaan, pendidikan banyak menitik berat pada aspek moral. Tantangan saat itu tidak terlau banyak dan sulit. Peran orang tua yang dominan, secara positif akan mempengaruhi karakter dan kepribadian anak di rumah dan di lingkungan masyarakat. Orang tua yang menerapkan disiplin dan karakter tangguh pada anak akan memberikan pesan positif bagi anak tersebut. Banyak kita jumpai anak-anak yang patuh dan hormat kepada orang tua. Anak-anak yang mempunyai gen positif dari kepribadian orang tua akan menumbuhkan tren positif bagi karakter dan kepemimpinan anak tersebut di masyarakat.

Berbeda halnya dengan pendidikan saat ini. Kita dihadapkan dengan persoalan-persoalan kemajuan teknologi dan zaman. Orang tua harus menyesuaikan pendidikan di zaman modern saat ini. Orang tua diusahakan untuk mempelajari perkembangan zaman yang disesuaikan dengan trend saat ini. Orang tua harus lebih melek teknologi mengikuti perkembangan saat ini. Jangan sampai anak-anak lebih memahami dan menguasai teknologi dan informasi ketimbang orang tua. Pendidikan saat ini tidak boleh sama dengan pendidikan zaman kolonial. Pendidikan harus menyesuaikan perkembangan dan kemajuan. Orang tua harus mampu berperan sebagai mitra dan teman bagi anak-anaknya. Pendidikan otoriter yang biasa diterapkan orang tua tidak lagi sepenuhnya manjur. Sehingga sudah harus berbagi dengan menerapkan pendidikan yang demokratis, yaitu antara orang tua dan anak selalu menjalin komunikasi yang baik dan positif sehingga dapat  menentukan keputusan bersama untuk kemajuan anak tersebut.

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan upaya memerdekakan manusia dalam arti menjadi manusia yang mandiri agar tidak tergantung kepada orang lain secara lahir maupun batin.

Saat ini anak-anak harus merdeka dari intimidasi dan tekanan yang berdampak pada sulitnya mereka dalam menentukan keputusan masa depannya. Orang tua yang tidak mengikuti perkembangan seringkali menjadi persoalan dalam kehidupan keluarga. Ada sebuah acuan bagi kita dalam melakukan pendampingan kepada anak-anak agar sesuai dengan perkembangannya.  Menurut sahabat Ali bin Abi Thalib, didiklah anakmu menjadi tiga tahapan.

Pertama, Periode usia 0-7 Tahun

Pada usia 0-7 tahun pertama dalam mendidik anak diibaratkan dengan memperlakukan mereka layaknya raja. Orang tua sebaiknya ‘melayani’ anak disertai sikap yang lemah lembut, tulus, dan sepenuh hati ketika mengasuh anak. Namun, bukan berarti harus memanjakan anak. Tetapi bersikap tegas dengan penuh kasih sayang.

Jika ingin memberitahukan suatu hal, gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti serta tanpa kekerasan. Sebab, pada usia ini anak akan banyak meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Dalam tahapan ini orang tua yang mendampingi banyak mengambil peran dalam menentukan keputusan-keputan.

Kedua, Periode usia 8-14 Tahun

Masa ini menjadi salah satu titik paling penting di dalam tumbuh kembang anak. Ajarkan anak tentang hak dan kewajiban, akidah dan hukum agama yang diperbolehkan dan dilarang. Selain itu mulailah membiasakan anak untuk melakukan hal-hal penting dan mendasasr seperti salat lima waktu, memakai pakaian yang bersih, menutup aurat, membiasakan membaca Al-Quran, serta membantu pekerjaan rumah. Dalam tahapan ini antara orang tua dan anak sudah memulai untuk berkomunikasi dan berinteraksi yang banyak. Harus seimbang antara arahan atau instruksi dengan mendengar keluhan atau curahan hati anak. Karena dalam tahapan ini anak belum stabil dalam menentukan keputusan, mereka perlu banyak didampingi agar lebih matang dalam perilaku.

Ketiga, Periode usia 14-21 Tahun

Periode usia ketiga atau terakhir yang dimaksud Ali Bin Abi Thalib adalah saat anak telah akil baligh, usia 14-21 tahun. Orang tua dianjurkan untuk memperlakukan anak sebagai sahabatnya. Bersikaplah layaknya sahabat sehingga mereka dapat terbuka dalam segala hal pada orang tua.

Ajak mereka untuk diskusi banyak hal serta bantu mereka menemukan potensi, lalu kembangkan. Arahkan anak untuk tumbuh sebagai sosok yang percaya diri, pemberani, serta bertanggung jawab. Dalam tahapan ini anak-anak harus merdeka dalam menentukan masa depannya.

Selain itu, latihlah anak untuk mandiri karena kehidupan mereka tidak bisa selalu bergantung pada orang tua, teman, atau orang lain. Namun, sebaiknya tetap diberi pengawasan untuk mencegah anak pada hal-hal negatif yang tidak diinginkan.

Orang tua yang bijak tentu tidak akan salah dalam mengambil keputusan agar anak yang dibimbing, dididik dan dibesarkan menjadi anak yang tumbuh dan berkembang postif sesuai dengan fitrahnya. Orang tua bisa mengambil langkah-langkah yang positif sesuai perkembangan mereka masing-masing. Setiap perkembangan pastilah memerlukan langkah-langkah yang tepat sesuai dengan perkembangannya.

Tujuan dari Pendidikan dalam Islam tentu akan menjadikan seorang anak yang tangguh dan hebat sesuai dengan perkembangan dan zamannya. Bukan zaman kita saat dahulu kala. Tentu kita berharap anak yang tumbuh dengan pendidikan yang mengedepankan moral dan keimanan akan tumbuh menjadi anak yang mempunyai nilai tauhid yang baik. Pendidikan Islam sejatinya adalah sebagai wahana pembentukan karakter manusia yang bermoral tinggi. Dalam ajaran islam moral atau akhlak tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Keimanan merupakan pengakuan hati dalam berkeyakinan kepada Allah swt.

Kita berharap agar anak-anak yang kita bimbing dan kita bina menjadi anak yang memiliki karakter tangguh sehingga mampu bersaing dengan orang-orang yang ada di luar sana. Selain karakter yang tangguh mereka juga harus memiliki aqidah yang kuat dan ibadah yang benar.

 

 

Menebar Kebahagiaan, Yayasan Alkarima Berbagi Takjil

Menebar Kebahagiaan, Yayasan Alkarima Berbagi Takjil

Pontianak – Pemandangan berbeda terlihat di traffic light Jalan Ahmad Yani Bundaran bambu runcing Kota Pontianak, Jumat (7/4) sore. Sekitar 10 guru dari Yayasan Alkarima Kalimantan Barat membagikan takjil kepada para pengguna jalan yang melintas di jalur protokol tersebut.
Tidak hanya para guru, ketua Yayasan Alkarima Kalimantan Barat, Muhammad Amri, SP juga turun ke jalan membagikan aneka makanan, kurma dan minuman kepada pengendara. Bahkan tak segan menerobos barisan kendaaran untuk membagikan takjil saat lampu merah menyala.
Amri mengatakan, Program Alkarima berbagi ini berkat kepercayaan orangtua siswa dari TKIT, SDIT, dan SMP Qur’an Alkarima untuk berdonasi dengan memilih kupon pahala yang di sediakan Yayasan. Sekitar 75 paket makanan dan minuman dibagikan secara gratis kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Ahmad Yani atau tepatnya di depan Bundaran Bambu Runcing Pontianak.


Menurut Amri, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan perintah Allah agar orang yang berpuasa dapat merasakan lapar dan dahaga seperti yang dirasakan orang-orang yang ekonominya tidak berkecukupan. Selain itu juga untuk menumbuhkan empati terhadap sesama.
“Terima kasih kami ucapkan kepada orangtua siswa TKIT, SDIT, dan SMP QUR’AN ALKARIMA yang telah berdonasi.
Kebersamaan harus kita jaga. Karena agama apapun tidak mengajarkan saling menyakiti,yang ada saling membantu. Cinta kasih terhadap sesama harus terus ditebarkan. jadi, Selama bulan puasa Yayasan Alkarima dengan program Alkarima Berbagi akan menebarkan kebahagian untuk masyarakat. Ada sedekah telur, Bagi paket untuk guru ngaji, dan bagi-bagi takjil yang kita laksanakan hari ini.” bebernya di sela-sela kegiatan.
Selain itu, ketua Panitia Ramadhan Alkarima Abdurrahman menambahkan, memberi makan atau takjil orang yang berpuasa adalah perbuatan yang sangat mulia dan ganjaran pahalanya sangat besar. Pahala memberi makan kepada orang yang berpuasa adalah sebesar pahala orang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberi makan itu.
“Sesuai dengan hadist yang di riwayatkan Ibnu Majah, “barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” Semangat inilah yang menjadi salah satu dasar dari program Alkarima Berbagi” tambahnya.


Sementara itu Tina, salah seorang pengendara sepeda motor, mengaku senang dan berterima kasih mendapat makanan dan minuman gratis untuk berbuka puasa.
“Terima kasih Alkarima. Saya mendukung kegiatan seperti ini, apalagi saat Ramadan, sangat bagus,” terangnya.

Agenda FEBRUARI 2023 SDIT ALKARIMA

Agenda FEBRUARI 2023 SDIT ALKARIMA

AGENDA MARET 2023

?Yuk jadwal kegiatan di SDIT ALKARIMA ? selama Bulan Maret 2023.

?????????
silakan cek media sosial kami:
– Website : http://sditalkarima-kkr.sch.id/
– Facebook : https://www.facebook.com/sditalkarima…
– Instagram : https://www.instagram.com/sditalkarim…

Mari dukung Sekolah kami dengan klik SUBSCRIBE, LIKE & SHARE Sebarkan ilmu & dakwah selagi kita mampu melakukannya di dunia ini.
Berikan kami komentar, saran, dan kritik yang membangun dengan baik dan sopan.

Jazakallahu khair. Walhamdu lillahi rabbil ‘alamiin

download agenda bulan Maret SDIT ALKARIMA: AGENDA BULAN MARERT SDIT ALKARIMA

MARKET DAY SDIT ALKARIMA

MARKET DAY SDIT ALKARIMA

Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur, SDIT ALKARIMA KUBU RAYA Gelar Market Day setiap Pekan

Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membentuk watak, karakter, serta mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi masa depannya. Sebagai lembaga yang menjalankan proses pendidikan, diantara kegiatan yang dilakukan dalam rangka membentuk karakter dan mengembangkan potensi peserta didik SDIT Alkarima Kubu Raya mengadakan kegiatan Market Day setiap pekan pada hari jumat.

Dijelaskan oleh Kepala SDIT Alkarima Kubu Raya, Syabandi, kegiatan Market Day diselenggarakan sebagai bentuk aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Ada nilai religius, siswa dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil. Wujud sikap mandiri dan gotong royong, anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih, dan menjajakan barang dagangannya. Sekolah hanya memberi rambu-rambu bahwa yang dijual dalam bentuk jajanan makanan dan minuman yang sehat dan tidak mengandung banyak bahan pengawet dan penyedap rasa.

“Market Day ini salah satu program sekolah dan baru kali pertama dilaksanakan untuk mengenalkan jiwa enterpreneur kepada anak. Sebagai bekal anak-anak terjun ke masyarakat setelah lulus nanti. Memang sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menyalurkan kreativitasnya,” jelas Syabandi.

 

Sedangkan ketua tim Entrepreneur SDIT Alkarima Kubu Raya, Yuniar menjelaskan pula pemilihan menu makanan dan minuman serta konsep pemasaran dan manajemen usaha diserahkan semuanya kepada siswa. Anak-anak diberi keleluasaan menggunakan halaman sekolah sebagai lokasi tempat usaha mereka dalam kegiatan Market Day tersebut. Hanya saja sekolah membagi peserta didik dalam hal jualan makanan dan minuman.

“Dalam kegiatan ini tidak ada intervensi dari guru atau sekolah. Anak-anak sendiri yang berkreatifitas keinginannya seperti apa, hanya saja peserta didik sudah dijadwalkan  untuk berjualan makanan atau minuman,” tandasnya.

 

 

“STUDENT’S QUR’ANIC DEVELOPMENT” SDIT ALKARIMA

“STUDENT’S QUR’ANIC DEVELOPMENT” SDIT ALKARIMA

SDIT Alkarima Gelar “STUDENT’S QUR’ANIC DEVELOPMENT” di Masjid Raya Mujahidin

Senin-Rabu (16-18/1), para peserta didik kelas 1-6 SDIT Alkarima Kubu Raya mengikuti kegiatan Student’s Qur’anic Development (SQP) dengan tema “Bestie Of Qur’an, Family Of Allah”. Kegiatan ini dilakukan dengan dengan tujuan memberikan motivasi dan semangat kepada siswa dalam belajar tahsin dan tahfidz Alquran. Karena Alqur’an adalah jalan menuju kesuksesan dunia dan akherat. Selain itu, kegiatan ini dapat menginspirasi guru serta orang tua untuk menjadikan anak-anaknya generasi qurani yang sukses dunia akhirat.

Student’s Qur’anic Development (SQP) ini adalah kegiatan yang rutin setiap tahun diadakan dalam upaya menanamkan kecintaan terhadap qur’an. Mudah-mudahan kebersamaan dan kecintaan Alqur’an bukan hanya sehari. Namun sebagai pijakan mengingatkan dan sebagai contoh. Untuk senantiasa tak bisa lepas. Keseharian selalu cinta dan berasama Alqur’an. Kata kepala SDIT Alkarima Kubu Raya, Syabandi.

Selain itu kata Syabandi, Alqur’an yang sudah kita hafal harus diamalkan dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mencintai, membersamai Alqur’an bukan sekedar menghafal dan membacanya. Namun bisa mengamalkannya. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam setiap aspek kehidupan”, jelasnya.

Acara yang diadakan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak ini, dimulai pukul 07.45 sampai 14.00. Diawali dengan Motivasi Qur’an, setelah itu murojaah juz yang telah dihafal dan menambah hafalan baru di sertai belajar Tahsin Qur’an metode WAFA di dampingi oleh guru Qur’an, dilanjutkan dengan Games Qur’an, dan diakhiri dengan pemberian reward. Para peserta didik sangat antusias dan senang dengan adanya kegiatan ini. Peserta didik menjadi lebih dekat dengan Al Quran dan dapat mengingat hafalan Al Quran yang telah dihafalkan. Membaca Al Quran itu menyenangkan dan membuat hati lebih tenang.