Mengenal Profil Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka

Mengenal Profil Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka

P5 SDIT AL KARIMA

Mengenal Profil Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka

by: Ummu Hanin Mischary

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Ummi & Abi,

Apakah Ummi & Abi sering mendengar istilah Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar, dan Profil Pelajar Pancasila dalam beberapa waktu terakhir ini? Tahukan Ummi & Abi elemen seperti apa saja yang merupakan perwujudan dari Profil Pelajar Pancasila? Dan apa yang akan dilakukan anak-anak kita dalam program ini? Serta apakah efektif dalam membantu proses belajar anak?

Pengertian Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila merupakan sebuah perwujudan karakter yang akan menjadi target dalam program Merdeka Belajar. Di mana Merdeka Belajar sendiri merupakan upaya pemerinth dalam mendukung sistem belajar anak agar lebih efektif dan efisien. Anak tidak perlu berkutat terlalu lama dengan teori, melainkan langsung pada projek-projek kasus yang sedang mereka pelajari.

Beberapa waktu yang lalu, SDIT Al-Karima Kubu Raya sebagai Sekolah Penggerak yang ditunjuk oleh Pemerintah, telah melangsungkan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan tersebut berlangsung dengan sangat menyenangkan dan penuh manfaat.

Salah satu kegiatannya adalah membuat Ecobricks dengan menggunakan botol air mineral bekas dengan sampah-sampah kering seperti kertas dan plastik yang tidak terpakai. Anak-anak diajak untuk berkreasi dan dibebaskan dari pembelajaran dengan buku dan teori.

Menyenangkan bukan kedengarannya? Benar! Kurikulum Merdeka telah mengajak semua kalangan mulai dari anak, guru, hingga orang tua untuk turut andil dan berpartisipasi dalam pembelajaran anak. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua juga diharuskan memahami esensi dari Kurikulum Merdeka, Program Merdeka Belajar dan tujuan yang ingin dicapai yaitu menciptakan Profil Pelajar Pancasila.

 

6 Elemen Profil Pelajar Pancasila

  1. Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.

Memiliki anak yang sholeh dan sholeha, taat pada Allah, berakhlak baik dan mulia tentu adalah impian setiap orang tua. Begitu pula tujuan yang diharapkan dalam program merdeka belajar ini.

Merdeka belajar bukan berarti anak benar-benar dibebaskan dari proses belajar. Namun, dengan merdeka belajar anak diajak untuk mempelajari segala sesuatu sesuai dengan minat, bakat dan karakter mereka. Tentu saja dengan bimbingan serta arahan dari orang tua dan guru. Termasuklah dalam pendidikan agama dan akhlak.

Ummi & Abi, serta para guru bisa membantu belajar anak sesuai dengan metode yang mereka senangi. Misalnya, dengan mengajak mereka membaca kisah para Nabi dengan kesan yang seru dan menyenangkan, mengajak mereka beribadah wajib dan sunnah, serta mengajarkan mereka betapa menyenangkannya berbuat kebaikan.

  1. Mandiri

Ummi & Abi, sebagai orang tua tugas kita adalah menyiapkan anak yang mandiri dan mampu memberikan manfaat. Rupanya hal ini juga menjadi target pembelajaran dari Kurikulum Merdeka.

Dengan memberikan kebebasan pada anak untuk mempelajari sesuatu sesuai minat dan bakat mereka, mereka akan belajar untuk mandiri dan memiliki tanggung jawab untuk menangangi projek mereka sendiri.

Misalnya, dalam projek Ecobricks beberapa waktu lalu. Dengan bantuan orang tua, anak-anak mengumpulkan botol dan sampah kering. Kemudian mereka diajak untuk memperkecil ukuran sampah-sampah tersebut agar bisa masuk ke dalam botol. Mereka melakukan hal tersebut secara mandiri dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tiap botol yang mereka punya.

Sampai di sini, mereka tidak hanya belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab, namun juga berhasil menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekaligus menyenangkan bagi mereka.

  1. Bernalar Kritis

Jika pada metode pembelajaran lama peringkat menentukan keberhasilan anak di sekolah, maka tidak dengan Kurikum Merdeka ini. Dalam Program Merdeka Belajar, semua anak dituntut untuk bernalar kritis dan mampu menanggapi permasalahan yang sedang mereka amati atau pelajari.

Di era global seperti ini, anak-anak diharapkan tidak mudah menerima informasi tanpa sumber yang jelas. Inilah perlunya mencetak anak bernalar kritis.

Tidak hanya mengandalkan logika dan fakta dalam menyelesaikan masalah sehari-hari, anak juga diharapkan mampu mencari kebenaran dari informasi yang diterima.

  1. Berkebhinekaan Global

Kita hidup dalam era globalisasi di mana informasi global dapat keluar dan masuk dengan bebas. Inilah tantangan untuk kita sebagai orang tua serta anak-anak sebagai generasi masa depan.

Mampu berkomunikasi secara interkultural, memahami bahasa dan budaya, berinteraksi dengan sesama hingga memberikan refleksi yang baik mengenai keramah-tamahan Indonesia juga diharapkan menjadi karakter Profil Pelajar Pancasila.

  1. Bergotong Royong

Anak diharapkan memiliki karakter gotong royong dengan suka rela agar segala kegiatan berjalan dengan lancad dan baik. Tidak hanya melatih tanggung jawab dan kebersamaan, gotong royong juga mencipatakn sikap peduli, kemampuan berkolaborasi, serta kebiasaan dalam berbagi.

  1. Kreatif

Nilai kreatif anak dapat di asah dengan banyak hal seperti memadukan warna dalam gambar, menciptakan ide-ide baru dalam sebuah kreatifitas, menuangkan imajinasi mereka dalam bangun ruang seperti bricks atau membuat sesuatu dengan barang bekas.

Dengan diasahnya kreativitas anak, diharapkan anak mampu menyalurkan imajinasi mereka, menuangkan pikiran mereka dan belajar mangambil keputusan dengan bijak. Hal ini akan memberikan pengaruh mengenai bagaimana anak menyelesaikan masalah di kemudian hari.

 

Kurikulum Merdeka Belajar

Dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini, anak-anak akan menjadi pusat pembelajaran. Di mana tidak ada lagi pembelajaran dengan teori menumpuk, menghapal materi, dan berbagai metode pembelajaran dengan kesan membosankan lainnya.

Berfokus pada anak, orang tua dan guru harus lebih peka dalam mengamati minat dan bakat anak karena pada kurikulum ini peserta didik akan diberikan ruang untuk mengembangkan potensi sesuai dengan aspek keterampilan, minat, bakat & karakter siswa namun tetap berlandaskan nilai-nilai dan norma Pancasila agar terbentuk Profil Pelajar Pancasila dan mencetak Sumber Daya Manusia yang unggul.

Pembelajaran yang sederhana dan menyenangkan telah menanti anak-anak kita bersama Program ini. Anak-anak memiliki kesempatan belajar menyenangkan sesuai minat, bakat, dan karakternya.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mendukung Program Merdeka Belajar?

Sebagai orang tua, peran kita dalam keberhasilan anak sangat diharapkan. Untuk itu, akan lebih baik jika Ummi & Abi juga turut terlibat dalam Program Merdeka belajar ini. Berikut yang bisa Ummi & Abi lakukan untuk mendukung proses belajar ananda:

  1. Bertanya pada sekolah mengenai kurikulum, memahami pengertian dan tujuan kurikulum merdeka.
  2. Berkonsultasi mengenai kondisi anak selama belajar di sekolah mengenai karakter, sikap, kemampuan dan lainnya. Sehingga orang tua memahami kondisi anak, mengetahui minat, bakat dan sistem belajar berdasarkan kemampuan anak.
  3. Mendukung kegiatan belajar dengan menyiapkan kondisi dan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk belajar agar anak memiliki ruang untuk mengeksplorasi sesuai minat dan bakat mereka.
  4. Memberikan bantuan berupa bimbingan, arahan ketika mereka mendapati kendala dalam proyek yang mereka lakukan. Dengan begitu mereka tidak akan merasa gagal dan putus asa.
  5. Bekerja sama dengan sekolah untuk turut mengetahui dan memahami modul ajar serta alur tujuan pembelajaran yang harus dicapai demi mempermudah tujuan belajar yang akan diraih.

Demikian sekelumit informasi yang penulis ketahui mengenai Profil Pelajar Pancasil serta Program Merdeka Belajar yang sedang ananda jalani. Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi Ummi & Abi sekalian.

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.